Skip to main content

Posts

Ini Biang Kerok Kita Tak Jadi Orang Sukses nan Kaya

A dream doesn’t become reality through magic; it takes sweat, determination and hard work. (Impian tidak menjadi nyata melalui sihir dibutuhkan keringat, kebulatan tekad, dan kerja keras.)  Colin Powell Pada tulisan sebelumnya, kita telah membahas soal dream atau impian. Kali ini saya ingin menyampaikan siapa saja yang membuat kita gagal meraih cita-cita kita itu. Kok bisa? Makanya baca selanjutnya Iya, ternyata penyebab kita tak raih impian karena ada biang kerok. Ada maling. Ada pencuri impian. Tapi, maling ini bukan kaya maling sendal di masjid baru digebukin rame-rame... Hehehe bukan. Maling atau pencuri impian ini beda dengan maling sendal atau maling jemuran yang ada. Hehehe Penasaran kan? Ayo kita bahas siapa-siapa saja si maling itu. 1. Diri Sendiri Pasti bertanya-tanya kok diri sendiri membuat kita tak sukses jadi orang kaya. Bukaknya kita sendiri ingin sukses tapi kok kita maling juga. Hehehe (mana di nomor urut satu lagee) Begini ceritanya, kenapa kita disebut...
Recent posts

Anda Belum Sukses? Periksa Ini Dulu!

“Every great dream begins with a dreamer. Always remember, you have within you the strength, the patience, and the passion to reach for the stars to change the world.” — Harriet Tubman   (Setiap impian yang hebat dimulai oleh seorang pemimpi. Selalu ingat bahwa kamu memiliki kekuatan, kesabaran, dan gairah di dalam dirimu untuk meraih bintang untuk mengubah dunia.)  Masih kita kita waktu kecil kita ditanya, “Apa cita-cita mu? Kalau sudah besar mau jadi apa? Mau jadi apa nanti kalau sudah besar?”  Dan pertanyaan lainnya yang mengambarkan ingin meraih apa dalam kehidupan ini. Mungkin dari Anda ada yang bertanya, apa hubungannya antar sukses dengan pertanyaan-pertanyaan impian itu?  Memang sepintas lalu tak pertanyaan itu tak ada gunanya. Khususnya kala kita masih kecil belum tahu apa sih gunaan pertanyaan itu. Belum lagi waktu kita kecil, belum tahu apa yang ingin diraih di masa akan datang.  Kala itu, hidup kita hanya sebatas menikmati hidup. Menikmati ...

Namaku Habibi

Namaku Habibie. Demikian kedua orangtua tercinta menyapaku. Bapakku Maming memberikan nama itu. Menurut pengakuan Bapakku yang kudengar dari Emakku Dg Halika bahwa nama itu dipilih agar nanti kalau sudah besar bisa sehebat BJ Habibie, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Bapak punya impian kelak aku sesukses mantan Presiden RI 4 itu. Bapak berharap ada anaknya yang memiliki pengaruh di dunia ini seperti BJ Habibie. Bapak mengidolakan BJ Habibie, selain hebat teknologi, taat menjalankan ajaran agama Islam. Asal usul pemberian namaku kata Bapak, selain mencontek nama BJ Habibie nama itu ditemukan juga dalam kitab al-Barzanji. Sebelum Bapak bergabung organisasi Muhammadiyah, beliau lebih suka baca barzanji daripada al-Qur'an. Dan aku anaknya yang beruntung sering ikut barzanji pada pesta pernikahan, syukuran, dan naik rumah. Aku senang ikut Bapak berbagai acara di kampungku. Tiap pulang dari barzanji dapat bungkusan makanan enak. Semua kue dan jenis makanan bugis-makassar bisa ...

Emak-Bapak, Cahayaku

kala hidupku gelap ada kau di sana menyinari kala hati anakmu gersang Kau dari kejahuan menyirami akan selalu kukenang kasihmu di sini kan slalu berdoa dan kusayangi dari jauh Kau penentram hidup anakmu ini di kala dunia gersang Kau belai dengan kasih sedari dulu kucari arti sebuah hidup sejati ke mana lagi kutemukan arti cinta murni hanya hidup bersama doamu aku bahagia dengan cintamu kuberharap cinta sejati cintamu pada anakmu ini tak lekang oleh jaman kasihmu tak pilih kasih dan tak musnah kemurnian hatimu kukenang sepanjang masa pengerbonanmu jadi acuan perjuanganku Emak-Bapak... cintamu tak mampu kuliskan hanya cahaya matamu yang melukiskan memberi gambar sebuah cinta hakiki Emak-Bapak... sedari dulu jiwa ini merindukan ketenangan di sela pencarian jalan kemenangan anakmu selalu berusaha mengabdi di tengah keterbatasan hms, Selasa, 04 Agustus 2009

Papa-Mama, Masa Depanku

seindah surga firdausi sedamai alam raya ini sebening embun pagi sehijau padi membentang itulah kerinduhan sang anak ingin disayangi diakui dan merasakan satu sebagai anak sejati Papa-Mama... aku anakmu belaian jiwamu aku permata hidupmu sebagai cahaya hati mahligai rumah tangga Papa-Mama... jiwa tenang bahagia ini nan damai terlahir dari jiwamu terpancar bersama senja tak lekang ujian dan cobaan ia kan terpancar karena kasih dan sifat damai itu meneduhkan rasa kasih membawaku sukses Papa-Mama... ini anakmu kan mengabdi di sisa usiamu ku kan menorehkan prestasi gemilang untuk meretas masa depan cerah Papa-Mama... kaulah masa depanku karena di hati ini ada cahayamu paternalistik yang mencerahkan bersama memasuki gerbang sukses Utankayu, 28 Juni 2010

Cinta Mama

cinta oangtua halus menembus sanubari keras seorang anak kala cinta orangtua yang ranum terjatuh di titik poros paling sensitif anak tiada menolaknya indah manis bahagia ketagihan penuh hasrat kita selalu ingin menatap mata orangtua tercinta dengan kasih panca indra kita selalu ingin melekat di sisi jasad tuanya tiada ingin berpaling Mama... anakmu tiada sanggup bertahan tanpa cintamu jasad anakmu ini melemah jiwa ragaku perkasa nan satria di sisimu air di mataku hanya bisa melele kala merindukanmu ini repleksi kemampaun hasratku mencintaimu yang tak mampu terbendung Mama... berikan anakmu ruang membangun cinta ini di hatimu belajarlah mencintai anakmu jika kau tak mampu tulus mencintaiku ajari aku menyayangimu karena ketulusanmu beraroma surga pengorbananmu bernada indah cintamu rasa dan hasrat yang membahagiakan cinta beningmu hilangkan dahaga cinta anakmu Mama... aku hanya butuh cintamu bukan harta bukan pula yang lain aku hanya butu C-I-N-T-A-M-U hanya dengan cintamu bisa merai...

Aku adalah Berlian

bila malam datang tak kutahu diri ini dalam lamunan wajah-wajah itu mengikis jiwa ragaku yang terabai menusuk nan mencabik gerak yang mesti hilang aku masih dianggap hina-dina tapi aku mulia sekejap lagi diperhitung seperti mereka sangka aku adalah berlian berlian yang dikejar dibeli dengan harga mahal barang yang disukai wanita tanda sebuah kemewahan simbol kekayaan manusia tanda kesuksesan hidupku masih panjang masih banyak terjal menghadang ranjau berduri nan lobang curam menghalang kumampu bertahan dengan serbuan hidup aku hanya kukuh memegang tali Tuhan. Tali yang membuatku sebagai berlian dihargai berjaya pemenang itu aku karena aku adalah berlian itu yang kuat memegang mimpi hingga menjadi kenyataan hms, Sabtu, JCC 07 Agust 2010